BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Masa remaja merupakan
transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, masa setengah baya dan masa
tua. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik, dan
psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan
berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa
fase dengan berbagai tingkatan kesulitan permasalahanya sehingga dengan
mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflikdalam
keseharianyang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam
menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini juga kondisi pisikis sangat
labil.
Karena masa ini merupakan fase pencarian diri.
Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau
diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman sepemainan dan masyarakat.
Semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik yang bersifat positif maupun yang
bersifat negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan
kepribadian masing-masing.
Remaja dituntut untuk
menentukan untuk membedakan yang terbaik dan yang buruk dalam kehidupannya.
Disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk membentuk
kepribadian seorang remaja. Sebelum menentukan hal yang berpengaruh dalam
pembentukan kepribadian hendaknya kita pelajari dahulu tugas perkembangan
remaja dalam kehidupanya. Oleh karna itu, kami mencoba membahas mengenai tugas
perkembangan remaja baik secara umum maupun klasifikasinya secara khusus yang
berkenaan dengan kehidupan pribadi sebagai individu, kehidupan pendidikan dan
karier, serta kehidupan keluarga.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan perkembangan remaja?
2. Bagaiamana
karakteristiknya?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui tugas perkembangan remaja
2. Untuk
mengetahi klasifikasi perkembangan remaja, karakteristik, dan faktor-faktor
yang mempengaruhi.
D. MANFAAT
1. Dapat
memahami perkembangan remaja secara umum.
2. Dapat
memahami klasifikasi tugas perkembangan remaja, karakteristik dan faktor yang
mempengaruhi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN REMAJA
Remaja
berasal dari bahasa latin adolescence, artinya
“tumbuh untuk mencapai kematangan” lebih lanjut adolescence memiliki arti yang luas, mencakup kematangan
mental.emosional, sosial, dan fisik.[1]remaja
berada pada batasan peralihan kehidupan untuk menuju kedewasan. Mappiare
menyatakan bahwa masa remaja berlangsung antara 12-21 tahun bagi wanita 13-23
tahun bagi pria.
Hilgard
menyatakan bahwa remaja merupakan transisi masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Remaja ditandai oleh adanya kematangan seksual, memantapkan identitas sebagai i
idividu yang terpisah dari keluarga dan mengahadapi tugas menentukan cara
mencari mata pencarian. Batasan remaja sesungguhnya sulit diidentifikasi, bahwa
Sarlito menyatakan tidak ada profil remaja indonesia yang seragam dan berlaku
secara nasional.
Masa
remaja sering dengan masa mencari jati diri, oleh Erickson disebut dengan
identitas ego (ego identity). Masa ini terjadi karena remaja merupakan
peralihan antara masa anak-anak melainkan seperti orang dewasa tetapi belum
menunjukkan sikap dewasa.
Remaja
sesungguhnya tidak memiliki tempat, merekatidak termasuk golongan anak-anak
tetapi belum juga diterima secara penuh untuk golongan orang dewasa. Oleh karna
itu remaja sering dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau “ fase topan dan
badai”. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimum
fungsi fisik maupun psikisnya. Yang perlu ditekankan pada remaja adalah bahwa
fase remaja merupakan perkembangan yang tengah berada pada masa potensial, baik
dilinat dari aspek kognitifenosi maupun fisik.
Werner
menjelaskan bahwa “ perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis,
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai keadaan di
mana diferensiasi, artikulas, dan integrasi meningkat secara bertahap”. Dapat
dikatakan konsep perkembangan itu mengandung unsur keseluruhan (totalitas) dan
berkesinambunganyang berlangsung secara bertahap.
Selanjutnya
Libert, Paulus dan Stauss merumuskan arti perkembangan yaitu : perkembangan
adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi
kematangan dan interaksi dengan lingkungan.[2]selain
itu perkembangan proses serubahan akibat dari pengalaman. Istilah perkembangan
dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang
menampak.
Perubahan-perubahan
meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan dimaksud dapat
dikategorikan menjadi empat:
1) Perudahan
dalam ukuran
2) Perubahan
dalam perbandingan
3) Berubah
untuk mengganti ha-hal yang lama
4) Berubah
untuk memperoleh hal yang baru
Soesilo Windradini
menyatakan bahwa perkembangan individu tak berlangsung secara otomatis, tetapi
perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu:
1) Heriditas
2) Lingkungan
3) Kematangan
fisik dan psikis
4) Aktinitas
anak sebagai subyek bebas yang bekemamuan, dalam arti anak bisa mengadakan
seleksi, bisa menolak menyetujui serta mempunyai emosi.
Perubahan dalam
perkembangan bertujuan untuk memperoleh penyesuaian diri terhadplingkungan di
mana hidup. Untuk mencapai tujuan maka relisasi diri “ aktualisasi diri” sangat penting perannya. Realisasi diri
memainkan peran penting dalam kesehatan mental, maka seseorang yang berhasil
menyesuaikan diri dengan baik secara kesehatan pribadi dan sosial harus
mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginanya dengan cara
memuaskan diri dengan baik secara peribadi dan sosial harus mempunyai
kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya dengan cara memuaskan
dirinya. Tetapi pada saat yang sama harus menyesuaikan dengan standar-standar
yang diterima. Kurangnya kesempatan berdampak pada kekecewaan dan sikap negatif
terhadap orang lian dan bahwan terhadap kehidupan pada umumnya.
Perubahan-perubahan
fisik fisiokologis maupun psikologis tidak semua orang menyadarinya, kecuali
terjadinya perubahan itu secara mendadak, cepat, dan mempengaruhi pola
kehidupan mereka. Suatu bukti hampir semua orang takjub terhadap masa pubertas,
pertumbuhan melonjak dari akhir masa kanak-kanak ke awal masa remaja. Sama
halnya dengan usia lanjut ketika proses penuaan terus belangsung seseorang
telah menyadari bahwa kesehatan mulain”berkurang” dan fikiran mulai “mundur”
sehingga perlu ada penyesuaian baru terhadap perbahan dalam kehidupan mereka.
Pada saat individu menyadari bahwa dalam dirinya ada perubahan-perubahan maka
mereka akan mengambil sikap terhadap perubahan-perubahan ini.
B.PERKEMBANGAN FISIK
Perkembanga fisik
adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran rubuh,
perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin utama(primer) dari
ciri-ciri kelamin kedua (sekunder).
Adapun yang terjadi
perubahan pada remaja adalah :
a. Perubahan
ukuran tubuh
Irama pertumbuhan
mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak mencapai taraf pematangan
kelaminya. Setahun sebelum pematangan ini, anak akan bertambah tinggi 10 sampai
15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10kg setelah terjadi pematangan ini.
Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih terus terjadi namun dalam tempo yang
sedikit lamban. Selama 4 tahun pertumbuhan tinggi badan anak akan bertambah 25
persendan berat tubunhya mencapai dua kali lipat. Anak laki-laki akan mencapai
bentuk tubuh dewasa pada usia 19 sampai 20 tahun sedang bagi anak perempuan
pada usia 18 tahun.[3]
b. Pertumbuhan
proporsi tubuh
Ciri tubuh yang kurang
proporsionalnya pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula
bagian tubuh yang semakin proporsional, proporsi yang tidak seimbang ini akan
berlangsung terus sampai seluruh masa puber selesai dilalui sepenuhnya sehingga
akhirnya proporsi tubunhya mulai tampak seimbang menjadi proporsi orang dewasa.
Misalnya: dimasa
kanak-kanak jantungnya kecil sedangkan pebulih darah kulit kurang bagetu
nampak. Pada masa puber yang terjadi malah sebaliknya. Dibagian luar tampak
pertumbuhan kaki dan tangan lebuh oanjang dibandingkan dengan tubuh.
c. Ciri
kelamin yang utama
Pada masa kanak-kanak,
alat kelamin yang utama masih belum berkembang dengan sempurna. Ketika kekasuki
kasa remaja alat kelamin berfungsi pada saat ia berumur 14 tahun, yaitu saat
pertama kali anaka laki-laki mengalami mimpi basah, sedangkan pada nak
perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu saat
pertama kali mengalami menstuasi atau haid. Bagian lain dari alat perkembangan
pada anak perempuan saat ini masih belum berkembang dengan sempurna, sehingga
belum mampu mengandung anak untuk beberapa bulan atau setahun lebih.
d. Ciri
kelamin kedua
Yang dimaksud ciri
kelamin yang kedua pada anak perempuan adalah membesarnya buah dada dan
mencuatnya putting susu, pinggul melebar lebuh lebar dari pada lebar bahu, tumbuh
rambut sekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, dan suara bertambah nyaring.
Sedangkan ciri kelamin yang kedua pada anak laki-laki adalah tumbuh kumis dan
jenggot, otot-otot mulai tampak, bahu melebar lebih lebar dari pada pinggul,
nada suara membesar, tumbuh bulu ketia, bulu dada, dan bulu sekitar alat
kelamin, serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori
membesar.
C. PERKEMBANGA KOGNITIF
Perkembangan kognitif
adalah aspek kognitif yang menonjolkan didalam kehidupan manusia ialah
kecerdasan. Kecerdasan manusia terdiri atas beberapa aspek yang salah satunya
kemampuan bahasa perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh beberapa hal.
Perawatan kesehatan, keadaan gizi, stimulasi mental yang diberikan oleh
lingkungan sangat besar pengarunya bagi pertumbuhan kecerdasan.[4]
Berdasarkan
hasil penilitian di amerika, anak yang dilahirkan oleh ibu-ibu remaja mempunyai
tingakat kecerdasan yang rendah dibandingkan dengan anak yang oleh ibu-ibu
usianya lebih dewasa, di dalam algur’an menjelaskan dalam( QS. AL-RUMM: 54)
Allah, dialah yang menciptskan kamu
dari keadaan lemah, kemudian dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu
menjadi kuat, kemudian dia menjadikan kamu sedah kuat itu lemah kembali dan
beruban. Dia menciptakan apa yang dia kehendaki dan dialah yang maha mengetahui
lagi maha kuasa. ( QS.AL-RUMM:54)
a) Periode
perkembangan
Periode ini adalah
tahapan dimana kemampuan berfikir manusia mengalami peningkatan yang cukup
signifikan, terutama pada awal masa kelahirannya. Pada tahap ini kemampuan
berfikir manusia berkembang sampai mencapai kemtangannya yang sejalan dengan
pertumbuhan otaknya manusia secara fisiologis. Perriode ini merupakan untuk
mengaembangkan kemampuan struktur kognitif atau skema.[5]
Skema adalah pola-pola
pikiran atau tindakan yang biasa dikenal sebagai strategi atau konsep.
Kemampuan manusia untuk melakukan operasi berbgai konsep inilah yang membedakan
manusia mahluk lainya.
Struktur kognitif atau
terbentuk melalui organisasi dan adaptasi. Adaptasi terdiri dari dua proses
yang penting, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan proses dimana
informasi baru diperoleh dari situasi baru dan menyatu dengan pengetahuan
sebelumnya. Akomodasi terjadi ketika informasi baru mengelami perubahan karena
pengetahuan sebelunya.
Perkembanga kognitif
pada anak-anak tejadi melalui urutan yang berbeda. Tahapan ini membantu
menerangkan cara anak fikir, menyimpan informasi dan beradaftasi dengan
lingkunganya. Menurut jean piaget terdapa empat tahapan perkembnagan kognitif:
I.
Periode sensorik motorik ( sekitar lahir
0-2)
II.
Periode praoperasional (sekitar 2-7)
III.
Periode konkrit operasional (sekitar
7-11 tahun)
IV.
Formal opersional (11-15 tahun)
b) Periode
pencapaian kematanga
Penalaran orang dewasa
semakin berkembang, karena mereka lebih berpengalaman dan banyak belajar.
Mereka dapat berfikir tentang sesuatu melalui proses berfikir logis dan
abstraksi yang lebih kaya. Dngan meningkatnya usia, seseoarang lebih memahami
berbagai konsep anstrak, seperti: keadilan, kebenaran dan hak asasi.
c) Periode
tengah baya
Pada usia 40 tahun,
manusia memasuki usia dengan kematangan pemikiran yang lebih baik. Pengalaman mereka melalui semakin
banyak, sehingga dengan banyaknya belajar mereka lebih kebijasanaan. Mereka
umumnya telah memiliki keturunan dan melaksanakan kewajiban untuk memelihara
dan mendidik anak-anaknya. Mereka mulai memahami konflik pada masa remaja
dengan melihat perkembangan generasi sesudah mereka.
d) Periode
lanjut usia
Pada periode lkanjut
usia, terjadi penurunan kemampuan berfikir. Mereka juga lebih banyak mengingat
masa lalu dan seringkali melupakan apa yang baru diperbuatnya. Kemampuan untuk
memusatkan perhatian, berkonsentrasi dan berfikir logis menurun bahkan
seringkali terjdai loncatan. Di dalam alqur’an menjelaskan:
Kemudian
dengan berangsur-angsur kami sampaikan kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada
yang diwakafkan dan adapula di atara kamu yang di panjangkan umurnya sampai
pikun. (QS. QL-HQJJ: 6)
E.
PERKEMBANGAN IDENTITAS DIRI
Masa remaj merupakan
massa peralihan diri remaja mengalami perubahan baik secara fisik maupun
psikis.perubahan pisikis yang terjadi pada masa remaja diantaranya adalah
perubahan tinggi badan, berat badan dan berkembangannya organ seksual,
sedangkan salah satu perubahan psikis yang terjadi pada masa remaja adalah
pembentukan identitas diri.
Hurlock pembentukan
identitas merupakan tugas utama dalam perkembangan kepribadian yang diharapkan
tercapai pada akhr masa remaja yaitu pada umur 18-21 tahun. Meskipun tugas
pembentukan identitas ini telah mempunyai akar-akarya pada masa anak-anak,
namun pada masa remaja ia merima dimensi-dimensi baru karena berhadapan dengan
perubahan-perubahan fisik, kognitif, dan relasional.
Selama masa remaja ini,
kesadaran akan identitas menjadi lebih kuat, karena remaja berusaha mencari
identitas dan mendefinisikan kembali “siapakah” ia saat ini dan akan menjadi “
siapakah” pada masa yang akan datang. Perkembangan idntitas selama masa remaja
ini juga sangat penting karena ia meberikan suatu landasan bagi perkembangan
psikososial dan relasi interpersonal pada masa dewasa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tugas-tugas
perkembangan remaja yang meliputi tugas kahidupan pribadi sebagai individu,
kehidupan pendidikan dan karier, serta kehidupan keluarga merupakan langkah
awal seorang remaja dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat agar diterima
sebagai individu yang mandiri dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi
masyarakat yang sangat komleks.
Saran-saran
Masa
remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa
perubahan yang serius yang sering disebut dengan masa pubertas. Dimasa inilah
peserta didik itu mulai gencar mencari tahu sesuatu yang menurut mereka masih
asing dalam kehidupan mereka. Di masa ini pula sebaiknya
pengekangan-pengekangan yang diterapkan di masa kanak-kanak hen daknya
dikurangi. Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti mengapa di
waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu yang biasa disebut tidak
pantas, mereka akan mulai mengtahui masalah-masalah yang ada dalam kehidupan.
Disini orang tua berperan sebagai penasehat sekaligus pengawas tingkah laku
anak agar anak itu bisa mawas diri dan juga tidak ceroboh dalam mengambil suatu
keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
B. Hurlock, Elizabeth,sikologi perkembangan
suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti,
dkk. Penerbit erlangga.1991.
D. Gunarsa Singgih
psikologi remaja. Jakarta. PT. Gunung mulia, 1990
Asrori Muhammad.
Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta , bumi aksara. 2004
Ancok Djamaluddin,
psikologi islam. Pustaka belajar. Yogyakarta. 1995, hlm 29-30
Purwakaniah Hasan Aliah
B. Psikologi perkembangan islam, Jakarta. PT Raja Grapindo Persada, 2006, hlm
135
[1]
Hurlock, elisabet B.psikologi perkembagan suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan terjemahan istiwidayati, dkk. Jakarta:penerbit erlangga. Hlm 5 4
[2]
Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D.G. 1990. Psikologi remaja, jakarta : PT.
BPK GUNUNG MULIA
[3]
Muhammad asrori. Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta; bumi
aksara ctk;1. 2004 hlm 98
[4]
Djamaluddin ancok, Dr. Psikologi islam. Pustaka belajar. Yogyakarta, ctk 1, hlm
29-30
[5]
Aliah B. Purwakaniah hasan. Psikologi perkembangan islam, jakarta. PT Raja
Grapindo Persada, 2006.hlm 135
Tidak ada komentar:
Posting Komentar