Selasa, 19 November 2013

Tugas Perkembangan Remaja

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Masa remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, masa setengah baya dan masa tua. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik, dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkatan kesulitan permasalahanya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflikdalam keseharianyang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini juga kondisi pisikis sangat labil.
 Karena masa ini merupakan fase pencarian diri. Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga,  sekolah, teman sepemainan dan masyarakat. Semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian masing-masing.
Remaja dituntut untuk menentukan untuk membedakan yang terbaik dan yang buruk dalam kehidupannya. Disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian seorang remaja. Sebelum menentukan hal yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian hendaknya kita pelajari dahulu tugas perkembangan remaja dalam kehidupanya. Oleh karna itu, kami mencoba membahas mengenai tugas perkembangan remaja baik secara umum maupun klasifikasinya secara khusus yang berkenaan dengan kehidupan pribadi sebagai individu, kehidupan pendidikan dan karier, serta kehidupan keluarga.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan perkembangan remaja?
2.      Bagaiamana karakteristiknya?
C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui tugas perkembangan remaja
2.      Untuk mengetahi klasifikasi perkembangan remaja, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
D.    MANFAAT
1.      Dapat memahami perkembangan remaja secara umum.
2.      Dapat memahami klasifikasi tugas perkembangan remaja, karakteristik dan faktor yang mempengaruhi.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA
            Remaja berasal dari bahasa latin adolescence, artinya “tumbuh untuk mencapai kematangan” lebih lanjut adolescence memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental.emosional, sosial, dan fisik.[1]remaja berada pada batasan peralihan kehidupan untuk menuju kedewasan. Mappiare menyatakan bahwa masa remaja berlangsung antara 12-21 tahun bagi wanita 13-23 tahun bagi pria.
            Hilgard menyatakan bahwa remaja merupakan transisi masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja ditandai oleh adanya kematangan seksual, memantapkan identitas sebagai i idividu yang terpisah dari keluarga dan mengahadapi tugas menentukan cara mencari mata pencarian. Batasan remaja sesungguhnya sulit diidentifikasi, bahwa Sarlito menyatakan tidak ada profil remaja indonesia yang seragam dan berlaku secara nasional.
            Masa remaja sering dengan masa mencari jati diri, oleh Erickson disebut dengan identitas ego (ego identity). Masa ini terjadi karena remaja merupakan peralihan antara masa anak-anak melainkan seperti orang dewasa tetapi belum menunjukkan sikap dewasa.
            Remaja sesungguhnya tidak memiliki tempat, merekatidak termasuk golongan anak-anak tetapi belum juga diterima secara penuh untuk golongan orang dewasa. Oleh karna itu remaja sering dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau “ fase topan dan badai”. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimum fungsi fisik maupun psikisnya. Yang perlu ditekankan pada remaja adalah bahwa fase remaja merupakan perkembangan yang tengah berada pada masa potensial, baik dilinat dari aspek kognitifenosi maupun fisik.
            Werner menjelaskan bahwa “ perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulas, dan integrasi meningkat secara bertahap”. Dapat dikatakan konsep perkembangan itu mengandung unsur keseluruhan (totalitas) dan berkesinambunganyang berlangsung secara bertahap.
            Selanjutnya Libert, Paulus dan Stauss merumuskan arti perkembangan yaitu : perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan.[2]selain itu perkembangan proses serubahan akibat dari pengalaman. Istilah perkembangan dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang menampak.
            Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan dimaksud dapat dikategorikan menjadi empat:
1)      Perudahan dalam ukuran
2)      Perubahan dalam perbandingan
3)      Berubah untuk mengganti ha-hal yang lama
4)      Berubah untuk memperoleh hal yang baru
Soesilo Windradini menyatakan bahwa perkembangan individu tak berlangsung secara otomatis, tetapi perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu: 
1)      Heriditas
2)      Lingkungan
3)      Kematangan fisik dan psikis
4)      Aktinitas anak sebagai subyek bebas yang bekemamuan, dalam arti anak bisa mengadakan seleksi, bisa menolak menyetujui serta mempunyai emosi.
Perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memperoleh penyesuaian diri terhadplingkungan di mana hidup. Untuk mencapai tujuan maka relisasi diri “ aktualisasi diri”  sangat penting perannya. Realisasi diri memainkan peran penting dalam kesehatan mental, maka seseorang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik secara kesehatan pribadi dan sosial harus mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginanya dengan cara memuaskan diri dengan baik secara peribadi dan sosial harus mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya dengan cara memuaskan dirinya. Tetapi pada saat yang sama harus menyesuaikan dengan standar-standar yang diterima. Kurangnya kesempatan berdampak pada kekecewaan dan sikap negatif terhadap orang lian dan bahwan terhadap kehidupan pada umumnya.
Perubahan-perubahan fisik fisiokologis maupun psikologis tidak semua orang menyadarinya, kecuali terjadinya perubahan itu secara mendadak, cepat, dan mempengaruhi pola kehidupan mereka. Suatu bukti hampir semua orang takjub terhadap masa pubertas, pertumbuhan melonjak dari akhir masa kanak-kanak ke awal masa remaja. Sama halnya dengan usia lanjut ketika proses penuaan terus belangsung seseorang telah menyadari bahwa kesehatan mulain”berkurang” dan fikiran mulai “mundur” sehingga perlu ada penyesuaian baru terhadap perbahan dalam kehidupan mereka. Pada saat individu menyadari bahwa dalam dirinya ada perubahan-perubahan maka mereka akan mengambil sikap terhadap perubahan-perubahan ini.

B.PERKEMBANGAN FISIK
Perkembanga fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran rubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin utama(primer) dari ciri-ciri kelamin kedua (sekunder).
Adapun yang terjadi perubahan pada remaja adalah :
a.       Perubahan ukuran tubuh
Irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak mencapai taraf pematangan kelaminya. Setahun sebelum pematangan ini, anak akan bertambah tinggi 10 sampai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10kg setelah terjadi pematangan ini. Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih terus terjadi namun dalam tempo yang sedikit lamban. Selama 4 tahun pertumbuhan tinggi badan anak akan bertambah 25 persendan berat tubunhya mencapai dua kali lipat. Anak laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia 19 sampai 20 tahun sedang bagi anak perempuan pada usia 18 tahun.[3]
b.      Pertumbuhan proporsi tubuh
Ciri tubuh yang kurang proporsionalnya pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proporsional, proporsi yang tidak seimbang ini akan berlangsung terus sampai seluruh masa puber selesai dilalui sepenuhnya sehingga akhirnya proporsi tubunhya mulai tampak seimbang menjadi proporsi orang dewasa.
Misalnya: dimasa kanak-kanak jantungnya kecil sedangkan pebulih darah kulit kurang bagetu nampak. Pada masa puber yang terjadi malah sebaliknya. Dibagian luar tampak pertumbuhan kaki dan tangan lebuh oanjang dibandingkan dengan tubuh.
c.       Ciri kelamin yang utama
Pada masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama masih belum berkembang dengan sempurna. Ketika kekasuki kasa remaja alat kelamin berfungsi pada saat ia berumur 14 tahun, yaitu saat pertama kali anaka laki-laki mengalami mimpi basah, sedangkan pada nak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu saat pertama kali mengalami menstuasi atau haid. Bagian lain dari alat perkembangan pada anak perempuan saat ini masih belum berkembang dengan sempurna, sehingga belum mampu mengandung anak untuk beberapa bulan atau setahun lebih.
d.      Ciri kelamin kedua
Yang dimaksud ciri kelamin yang kedua pada anak perempuan adalah membesarnya buah dada dan mencuatnya putting susu, pinggul melebar lebuh lebar dari pada lebar bahu, tumbuh rambut sekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, dan suara bertambah nyaring. Sedangkan ciri kelamin yang kedua pada anak laki-laki adalah tumbuh kumis dan jenggot, otot-otot mulai tampak, bahu melebar lebih lebar dari pada pinggul, nada suara membesar, tumbuh bulu ketia, bulu dada, dan bulu sekitar alat kelamin, serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.



C. PERKEMBANGA KOGNITIF
Perkembangan kognitif adalah aspek kognitif yang menonjolkan didalam kehidupan manusia ialah kecerdasan. Kecerdasan manusia terdiri atas beberapa aspek yang salah satunya kemampuan bahasa perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh beberapa hal. Perawatan kesehatan, keadaan gizi, stimulasi mental yang diberikan oleh lingkungan sangat besar pengarunya bagi pertumbuhan kecerdasan.[4]
            Berdasarkan hasil penilitian di amerika, anak yang dilahirkan oleh ibu-ibu remaja mempunyai tingakat kecerdasan yang rendah dibandingkan dengan anak yang oleh ibu-ibu usianya lebih dewasa, di dalam algur’an menjelaskan dalam( QS. AL-RUMM: 54)
            Allah, dialah yang menciptskan kamu dari keadaan lemah, kemudian dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian dia menjadikan kamu sedah kuat itu lemah kembali dan beruban. Dia menciptakan apa yang dia kehendaki dan dialah yang maha mengetahui lagi maha kuasa. (        QS.AL-RUMM:54)
a)      Periode perkembangan
Periode ini adalah tahapan dimana kemampuan berfikir manusia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama pada awal masa kelahirannya. Pada tahap ini kemampuan berfikir manusia berkembang sampai mencapai kemtangannya yang sejalan dengan pertumbuhan otaknya manusia secara fisiologis. Perriode ini merupakan untuk mengaembangkan kemampuan struktur kognitif atau skema.[5]
Skema adalah pola-pola pikiran atau tindakan yang biasa dikenal sebagai strategi atau konsep. Kemampuan manusia untuk melakukan operasi berbgai konsep inilah yang membedakan manusia mahluk lainya.
Struktur kognitif atau terbentuk melalui organisasi dan adaptasi. Adaptasi terdiri dari dua proses yang penting, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan proses dimana informasi baru diperoleh dari situasi baru dan menyatu dengan pengetahuan sebelumnya. Akomodasi terjadi ketika informasi baru mengelami perubahan karena pengetahuan sebelunya.
Perkembanga kognitif pada anak-anak tejadi melalui urutan yang berbeda. Tahapan ini membantu menerangkan cara anak fikir, menyimpan informasi dan beradaftasi dengan lingkunganya. Menurut jean piaget terdapa empat tahapan perkembnagan kognitif:
                               I.            Periode sensorik motorik ( sekitar lahir 0-2)
                            II.            Periode praoperasional (sekitar 2-7)
                         III.            Periode konkrit operasional (sekitar 7-11 tahun)
                         IV.            Formal opersional (11-15 tahun)

b)      Periode pencapaian kematanga
Penalaran orang dewasa semakin berkembang, karena mereka lebih berpengalaman dan banyak belajar. Mereka dapat berfikir tentang sesuatu melalui proses berfikir logis dan abstraksi yang lebih kaya. Dngan meningkatnya usia, seseoarang lebih memahami berbagai konsep anstrak, seperti: keadilan, kebenaran dan hak asasi.
c)      Periode tengah baya
Pada usia 40 tahun, manusia memasuki usia dengan kematangan pemikiran yang  lebih baik. Pengalaman mereka melalui semakin banyak, sehingga dengan banyaknya belajar mereka lebih kebijasanaan. Mereka umumnya telah memiliki keturunan dan melaksanakan kewajiban untuk memelihara dan mendidik anak-anaknya. Mereka mulai memahami konflik pada masa remaja dengan melihat perkembangan generasi sesudah mereka.
d)     Periode lanjut usia
Pada periode lkanjut usia, terjadi penurunan kemampuan berfikir. Mereka juga lebih banyak mengingat masa lalu dan seringkali melupakan apa yang baru diperbuatnya. Kemampuan untuk memusatkan perhatian, berkonsentrasi dan berfikir logis menurun bahkan seringkali terjdai loncatan. Di dalam alqur’an menjelaskan:
Kemudian dengan berangsur-angsur kami sampaikan kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwakafkan dan adapula di atara kamu yang di panjangkan umurnya sampai pikun. (QS. QL-HQJJ: 6)

E.   PERKEMBANGAN IDENTITAS DIRI
Masa remaj merupakan massa peralihan diri remaja mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikis.perubahan pisikis yang terjadi pada masa remaja diantaranya adalah perubahan tinggi badan, berat badan dan berkembangannya organ seksual, sedangkan salah satu perubahan psikis yang terjadi pada masa remaja adalah pembentukan identitas diri.
Hurlock pembentukan identitas merupakan tugas utama dalam perkembangan kepribadian yang diharapkan tercapai pada akhr masa remaja yaitu pada umur 18-21 tahun. Meskipun tugas pembentukan identitas ini telah mempunyai akar-akarya pada masa anak-anak, namun pada masa remaja ia merima dimensi-dimensi baru karena berhadapan dengan perubahan-perubahan fisik, kognitif, dan relasional.
Selama masa remaja ini, kesadaran akan identitas menjadi lebih kuat, karena remaja berusaha mencari identitas dan mendefinisikan kembali “siapakah” ia saat ini dan akan menjadi “ siapakah” pada masa yang akan datang. Perkembangan idntitas selama masa remaja ini juga sangat penting karena ia meberikan suatu landasan bagi perkembangan psikososial dan relasi interpersonal pada masa dewasa.  



















BAB III
PENUTUP
            Kesimpulan
            Tugas-tugas perkembangan remaja yang meliputi tugas kahidupan pribadi sebagai individu, kehidupan pendidikan dan karier, serta kehidupan keluarga merupakan langkah awal seorang remaja dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat agar diterima sebagai individu yang mandiri dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi masyarakat yang sangat komleks.

            Saran-saran
            Masa remaja adalah tindak lanjut dari masa kanak-kanak yang diawali dengan masa perubahan yang serius yang sering disebut dengan masa pubertas. Dimasa inilah peserta didik itu mulai gencar mencari tahu sesuatu yang menurut mereka masih asing dalam kehidupan mereka. Di masa ini pula sebaiknya pengekangan-pengekangan yang diterapkan di masa kanak-kanak hen daknya dikurangi. Karena biasanya anak-anak pada masa ini mulai mengerti mengapa di waktu kecil mereka dilarang untuk melakukan sesuatu yang biasa disebut tidak pantas, mereka akan mulai mengtahui masalah-masalah yang ada dalam kehidupan. Disini orang tua berperan sebagai penasehat sekaligus pengawas tingkah laku anak agar anak itu bisa mawas diri dan juga tidak ceroboh dalam mengambil suatu keputusan.













DAFTAR PUSTAKA
B. Hurlock, Elizabeth,sikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti, dkk. Penerbit erlangga.1991.
D. Gunarsa Singgih psikologi remaja. Jakarta. PT. Gunung mulia, 1990
Asrori Muhammad. Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta , bumi aksara. 2004
Ancok Djamaluddin, psikologi islam. Pustaka belajar. Yogyakarta. 1995, hlm 29-30
Purwakaniah Hasan Aliah B. Psikologi perkembangan islam, Jakarta. PT Raja Grapindo Persada, 2006, hlm 135












[1] Hurlock, elisabet B.psikologi perkembagan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan terjemahan istiwidayati, dkk. Jakarta:penerbit erlangga. Hlm 5 4
[2] Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D.G. 1990. Psikologi remaja, jakarta : PT. BPK GUNUNG MULIA
[3] Muhammad asrori. Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta; bumi aksara ctk;1. 2004 hlm 98
[4] Djamaluddin ancok, Dr. Psikologi islam. Pustaka belajar. Yogyakarta, ctk 1, hlm 29-30
[5] Aliah B. Purwakaniah hasan. Psikologi perkembangan islam, jakarta. PT Raja Grapindo Persada, 2006.hlm 135

Tidak ada komentar:

Posting Komentar