BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah
makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk hidup
berorganisasi. hal ini didukung pula dengan karakteristik manusia sebagai
makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi.
Organisasi telah dibentuk sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok
manusia yang mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan berusaha
untuk mencapai tujuan tersebut.
Organisasi
merupakan satu disiplin ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami organisasi secara baik,
maka pemakalah akan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan hakikat
organisasi dan prinsip-prinsip yang ada di dalamnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kitaemua.
B. Rumusan Masalah
Agar masalah atau pembahasan kita tidak
melenceng dan lari dari sub judul ada baiknya pemakalah akan merumuskan masalah-masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah :
1. Pengertian organisasi
2. Prinsip-prinsip yang ada di dalam organisasi
3. Tujuan organisasi
4. Teori-teori organisasi
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah ;
agar mahasiswa mampu dan mengerti serta dapat menjelaskan pengertian
organisasi, prinsip-prinsip yang ada di dalamnya, pola-pola organisasi, tujuan
organisasi sert teori-teori yang terdapat dalam organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
Dikatakan organisasi jika ada
aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dan bukan satu orang. Karena
jika kegiatan itu dilakukan oleh satu orang bukan dikatakan organisasi.[1] Organisasi
berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Untuk
memahami organisasi secara baik, maka perlu kiranya kita berangkat dari berapa
defenisi yang ada untuk mewakili pemahaman setiap orang di antaranya :
1. James D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa organisasi adalah
setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2. Ralp Currier Davis (1951) berpendapat bahwa organisasi
adalah suatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama
dibawah satu kepemimpinan.
3. Herbert A. Simon (1958) mengatakan bahwa organisasi adalah
suatu rencana mengenai usaha kerjasama yang mana setiap peserta mempunyai
peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas
untuk dilaksanakan.[2]
4. Drs. Dydiet Hardjito, M.Sc organisasi adalah kesatuan sosial yang di koordinasikan
secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai
melalui individu secara terpisah.
5. Menurut Maringan (2004) pengertian organisasi dapat
dibedakan pada dua macam, yaitu :
·
Organisasi
sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadah/tempat manajemen
sehingga memberikan bentuk manajemen yang memungkinkan manajemen bergerak atau
dapat dikaitkan.
·
Organisasi
sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti dinamis (bergerak) yaitu
organisasi yang memberikan kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam
batas-batas tertentu. Dinamis berarti baa organisasi itu bergerak mengadakan
pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempatkan di bagian yang
strategis.[3]
·
Hakekat
Oragnisasi menurut Edgar H. Shein dalam bukunya the Psykologi of Organization
(1982) organisasi adalah Koordinasi yang direncanakan mengenai
kegiatan-kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama melalui
pembagian kerja dan fungsi berdasarkan tingkatan otoritas (kewenangan) dan
tanggungjawab. Dengan definisi ini, pada hakekatnya dalam sebuah organisasi
diperlukan sejumlah pesyaratan atau gagasan, antara lain:
o
Bahwa
Organisasi memerlukan pengembangan dan pemeliharaan koordinasi.
o
Bahwa
didalam organisasi terdapat tujuan bersama yang pencapaianya harus di upayakan
semaksimal mungkin.
o
Di
dalam Organisasi tedapat pembagian kerja (division of labor)
o
Seluruh
kegiatan dalam organisasi harus menciptakan keterpaduan (integration),
menekankan bahwa objek koordinasi pada dasarnya bukan orang tetapi kegiatan
atau pekerjaan.
Dari definisi-definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa dalam setiap organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang,
Kerjasama dan Tujuan yang hendak dicapai. Organisasi juga harus
memiliki lima fenomena penting yaitu :
·
Organisasi
harus mempunyai tujuan.
·
Organisasi
harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk mencapai tujuan
organisasi.
·
Organisasi
harus mempunyai pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab terhadap
organisasi itu dalam mencapai tujuan.
·
Organisasi
itu terdiri dari dua orang atau lebih.
·
Organisasi
itu harus ada kerjasama.[4]
Organisasi
berusaha mempermudah manusia dalam menjalani hidup didunia dengan memanfaatkan
segela kelebihan yang terdapat di dalam organisasi. Untuk menyelesaikan
masalah, ketika dipikirkan orang banyak, maka segala masalah apapun akan mudah
terselesaikan, disbanding satu orang yang memikirkannya. Satu demi satu
persoalan akan selesai, tatkala dikerjakan secara gotong royong. Tak salah
pepatah mengatakan “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Faktor penentu
terbentuknya organisasi adalah manusia sedangkan faktor yang berkaitan dengan
kerja adalah kemampuan untuk bekerja, kemampuan untuk mempenaruhi orang lain
dan kemampuan melaksanakan asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi.[5]
Manusia adalah makhluk yang dinamis,
ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi. hal
ini didukung pula dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang
tidak memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk
sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang mempunyai
orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan berusaha untuk mencapai
tujuan tersebut.
Dengan hal tersebut, memang organisasi
memiliki arti yang sangat strategis dan peran yang dapat mengelola kehidupan
manusia agar lebih mempunyai hakikat yang bermakna. Hakikat organisasi pada
dasarnya berorientasi terhadap aspirasi dari pihak-pihak yang memiliki
kepentingan terhadap organisasi. Hakikat organisasi menjadi pondasi dasar dan
asas dalam pengelolaan organisasi untuk mencapai tujuannya demi terciptanya
sistem manajerial yang baik. Dapat dikatakan jika suatu organisasi kehilangan
hakikat maka perlu dipertanyakan kontinuitas dari organisasi tersebut.
Lahirnya organisasi akibat adanya
tujuan yang ingin hendak dicapai oleh pihak tertentu karena melihat adanya
urgensi dari keberadaaan organisasi. Organisasi tidak hanya dibutuhkan pada
lingkup yang kecil tetapi juga pada lingkup yang besar terlihat dari motif
didirikannya organisasi. Organisasi yang kita ketahui bersama juga memiliki
tingkatan tertentu tergantung pada tujuan dan objek dari organisasi tersebut.
Contoh dari organisasi yaitu organisasi rumah tangga, organisasi perusahaan,
organisasi kemasyarakatan, organisasi kelompok tertentu, organisasi kesamaan
keyakinan, organisasi kenegaraan, dan lain-lain.
Oleh karena itu, organisasi memang
harus ada di dalam kehidupan manusia sebagai instrumen yang dapat mempersatukan
manusia dalam proses dinamika dan keteraturan hidup. Dengan lahirnya organisasi
Budi Utomo di Indonesia mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain
yang tentu memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda. Organisasi-organisasi
tanpa manajemen akan menjadi kacau dan bahkan mungkin gulung tikar. Hal ini
terbukti dengan jelas dalam situasi yang tidak normal seperti adanya bencana
ketika organisasi sedang tidak teratur maka manajemen sangat dibutuhkan untuk
membenahi organisasi agar menjadi lebih baik.[6]
B. Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi
Menurut Roco Carzo, o asas-asas atau
prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
1. Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas
Sebelumnya juga sudah dijelaskan bahwa tujuan yang jelas
yang benar-benar urgen bagi setiap organisasi agar terarah apa yang dicita-cita
orang-orang yang berada diorganisasi tersebut.
2. Skala Hirarki
Skala Hirarki dapat diartikan sebagai perbandingan kekuasaan
disetiap bagian yang ada. Kekuasaan yang terukur, jika jelas berapa banyak
bawahan dan jenis pekerjaan apa saja yang menjadi titik tumpu sebuah
organisasi. Artinya tidak sama antara kepala sekola dengan pembantu kepala
sekolah dalam ukuran hirarki kekuasaan. Yang hanya bisa memerintah bawahan
adalah atasan. Itu yang menjadi tolak ukur di manapun organisasi itu berdiri.
3. Kesatuan perintah/komando
Untuk sentralisasi organisasi, kesatuan perintah itu
terletak di pucuk pimpinan tertinggi. Jika disekolah, maka kepala sekolahlah
yang bisa memerintah seluruh komponen sekolah, tetapi untuk desentralisasi,
pembantu kepala sekolah atau guru yang mempunyai peran mengkomandokan bagian
kekuasaan.
4. Pelimpahan wewenang
Dalam hal ini, ada dua pelimpahan wewenang, yakni :
·
Secara
permanen yang ditandai dengan Surat Keputusan Tetap (SK)
·
Secara
sementara yang sifatna dadakan. Contoh kepala sekolah berhalangan menghadiri
undangan rapat di Depdiknas tentang UIN, amak yang berhak menggantikan adalah
PKS I yang sifatnya sementara.
5. Pertanggung Jawaban
Dalam melakukan tugas, semua bawahan bertanggung jawab untuk
melaksanakan tugas dan hasil kerjanya. Juga bertanggung jawab atas kemajuan
organisasi kepada bawahannya. Jadi semua pihak bertanggung jawab pada setiap
apa yang dia kerjakan.
6. Pembagian pekerjaan
Pembagian Pekerjaan sangat diperlukan untuk menutupi
ketidakmampuan setiap orang untuk mengerjakan semua pekerjaan yang ada dalam
organisasi. Perlu adanya spesialisasi pekerjaan yang disuaikan dengan keahlian
masing-masing. Kegiatan-kegiatan itu perlu dikelompokkan dan ditentukan agar
lebih efektif dalam mencapai tujuan organisasi.
7. Rentang pengendalian
Jenjang atau rentang pengendalian berkaitan dengan jumlah
bawahan yang harus dikendalikan seorang atasan. Oleh sebab itu tingkat-tingkat
kewenangan yang ada harus dibatasi seminimal mungkin sehingga tidak semua
merasa menjadi atasan.
8. Fungsional
Bahwa seorang dalam organisasi secara fungsional harus jelas
tugas dan wewenang nya, kegiatannya, hubungan kerjanya, serta tanggung jawabnya
dalam pencapaian tujuan organisasi.
9. Pemisahan
Prinsip pemisahan ini berkaitan dengan beban tugas individu
yang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain. Kecuali ada
hal-hal tertentu diluar kuasa manusia, misal sakit.
10. Keseimbangan
Prinsip ini berhubungan dengan keseimbangan antara struktur
organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Keseimbangan antara beban
tugas, imbalan, waktu bekerja dan hasil pekerjaan.
11. Flexibelitas
Suatu pertumbuhan dan perkembangan organisasi tergantung
pada dinamika kelompok. Keseimbangan penugasan dengan imbalan perlu
diperhatikan dengan baik dalam memenuhi tujuan organisasi.
12. Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat berarti bagi sebuah organisasi. Semua
aktivitas dijalankan oleh pemimpin. Pemimpin juga bertanggung jawab atas
kemajuan dan kemunduran organisasi. Seluruh fungsi-fungsi manajemen akan
dikendalikan sepenuhnya oleh pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan dianggap
sebagai inti dari organisasi ataupun manajemen.[7]
C. Tujuan Organisasi
Organisasi memang
harus ada di dalam kehidupan manusia sebagai instrumen yang dapat mempersatukan
manusia dalam proses dinamika dan keteraturan hidup. Dengan lahirnya organisasi
Budi Utomo di Indonesia mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain
yang tentu memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda.
Organisasi-organisasi
tanpa manajemen akan menjadi kacau dan bahkan mungkin gulung tikar. Hal ini
terbukti dengan jelas dalam situasi yang tidak normal seperti adanya bencana
ketika organisasi sedang tidak teratur maka manajemen sangat dibutuhkan untuk
membenahi organisasi agar menjadi lebih baik. Setiap organisasi memiliki
keterbatasan akan sumber daya manusia, uang dan fisik untuk mencapai tujuan
organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan sebenarnya tergantung pada tujuan yang
akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan
tersebut. Manajemen menentukan keefektifan dan efisiensi ditekankan pada
melakukan pekerjaan yang benar.
Efektif mengacu
pada pencapaian tujuan efisien mengacu pada penggunaan sumber daya minimum
untuk menghasilkan keluaran yang telah ditentukan. Bagi manajemen diutamakan
efektif lebih dahulu baru efisien. Jadi organisasi membutuhkan manajemen
terutama untuk dua hal yang terpenting yaitu:
·
Pencapaian
tujuan secara efektif dan efisensi.
·
Menyeimbangkan
tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menemukan skala prioritas. Salah
satu wujud dari adanya manajemen dalam suatu organisasi adalah terlihat adanya
struktur organisasi.
Struktur organisasi adalah pengaturan
pekerjaan untuk dilaksanakan dalam suatu bisnis. Struktur organisasi
dimaksudkan untuk membantu mewujudkan tujuan bisnis dengan cara mengatur
pekerjaan yang harus dilakukan. Meskipun demikian tidak terdapat satu metode
manajemen yang paling baik untuk mengatur suatu organisasi. Cara mengelola
suatu organisasi disesuaikan dengan kondisi organisasi yang tentu masing-masing
organisasi memiliki ciri dan situasi tertentu.
Penyusunan suatu organisasi formal,
yaitu struktur organisasi yang disusun dan dibentuk oleh manajemen puncak,
dimulai dengan merumuskan tujuan dan rencana organisasi. Manajemen kemudian
menentukan aktivitas pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Aktivitas-aktivitas yang sudah ditentukan tersebut diklasifikasikan
ke dalam beberapa unit kerja. Pengelompokan unit kerja berdasarkan pada
kesamaan aktivitas atau kesamaan proses atau keterampilan yang diperlukan, yang
disebut kesamaan fungsional. Masing-masing unit kerja tersebut kemudian diberi
aktivitas dan wewenang oleh manajemen untuk melaksanakan tugas masing-masing.
D. Pola-pola/bentuk-bentuk Organisasi
Ada beberapa pola-pola/bentuk-bentuk
organisasi, antara lain :
1. Organisasi pola Lini (Lini Organization)
Dalam bentuk ini garis komando
terbentang lurus dari atas (pucuk pimpinan) sampai kepada pelaksana di bawah,
dan garis pertanggung jawaban baik secara ketat menurut hirarkis dari bawah,
melalui unsure-unsur di tengah samapai ke atas. Dalam pola organisasi ini
terdapat garis wewenang yang berhubungan
langsung dengan vertical antara bawahan dan atasan.[8]
contoh organisasi berpola Line ini dapat dimisalkan pada skema berikut ini :
Skema di atas ini jika dimisalkan
dengan organisasi pendidikan misalnya diperguruan tinggi dapat dideskripsikan
bahwa seorang Dekan sebagai pimpinan di Fakultas mempunyai wewenang penuh pada
Fakultasnya, tetapi ia juga harus bertanggung jawab segala penyelenggara
pendidikannya misalnya pelaksanaan pembelajaran, ketatausahaan, kemahasiswaan,
kepegawaian, keuangan dan perlengkapan yang ada difakultasnya sekaligus
mempertanggungjawabkan segala kegiatan kepada Rektor. Demikian seterusnya
setiap pimpinan mempertanggung jawabkan semua kegiatannya kepada pimpinannya
(atasannya).[9]
2. Organisasi berpola Staf (staf Organization)
Dalam pola ini semua hak, kekuasaan,
dan tanggung jawab dibagi habis pada unit kerja yang ada secara bertingkat
dibawahnya. Setiap unit memperoleh sebagian hak dalam menentukan kebijaksanaan
sepanjang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum dan pucuk pimpinan atau
pimpinan tertinggi. Hak tersebut tentunya berkenaan dengan bidang tugasnya
masing-masing. Masing-masing pimpinan mempunyai hak penuh atas bagian yang
dipimpinnya juga mempertanggung jawabkannya kepada pimpinan tertinggi. Contoh
bentuk organisasi ini dapat digambarkan melalui skema berikut :
3. Organisasi pola lini dan staf (line and staf organization)
Pola ini merupakan
gabungan dari kedua pola organisasi tersebut di atas. Yaitu menempatkan
menempatkan pucuk pimpinan sebagai pemegang hak dan kekuasaan tertinggi, namun
tidak semua hak/tanggung jawab tersebut dilimpahkan sepenuhnya pada bagian/unit
kerja yang ada. Menurut masry (2003), cirri-ciri organisasi lini dan staf
adalah pimpinan dibantu dibantu oleh staf dan kesatuan komando. Bentuk
organisasi ini dapat digambarkan dalam skema berikut :
Staf
Staf
Staf
Staf
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari sekian
pembahasan yang pemakalah uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan,
diantaranya :
1. Hakikat Organisasi adalah aktifitas/kegiatan yang dikerjakan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang
atau lebih.
2. Dalam setiap organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang,
Kerjasama dan Tujuan yang hendak dicapai.
3. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena penting yaitu :
a. Organisasi harus mempunyai tujuan.
b. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan
metode untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang
bertanggung jawab terhadap organisasi itu dalam mencapai tujuan.
d. Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih.
e. Organisasi itu harus ada kerjasama.
4. Prinsip-prinsip yang ada dalam suatu organisasi antara lain
meliputi :
a. Mempunyai tujuan yang jelas g. Jenjang/rentang
kendali
b. Skala hirarki h. Fungsional
c. Kesatuan perintah
i. Pemisahan
d. Pelimpahan wewenang j.
Keseimbangan
e. Pertanggungjawaban k.
Flexibelitas
f.
Pembagian
pekerjaan
l. Kepemimpinan
5. Tujuan Organisasi dalam kehidupan manusia sebagai instrumen
yang dapat mempersatukan manusia dalam proses dinamika dan keteraturan hidup.
B. Saran
Dari makalah kami
yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya kami
pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk datangnya dari kami.
Dan kami sedar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna, masih banyak
kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami harafkan saran dan kritik nya yang
bersifat membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung : Citapustaka
Media Perintis, 2010.
2. Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, Bandung :
citapustaka Media Perintis, 2011.
3. Dikutip dari http://dickysyuhada.blogspot.com/2011/01/hakikat-organisasi.html
[1] Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung : Citapustaka
Media Perintis, 2010, hal 39
[2] Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, Bandung :
citapustaka Media Perintis, 2011, hal 18-19
[3] Mesiono, hal : 39
[4] Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung : Citapustaka
Media Perintis, 2010, hal 40-41
[5] Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, Bandung :
citapustaka Media Perintis, 2011, hal 20
[6] Dikutip dari http://dickysyuhada.blogspot.com/2011/01/hakikat-organisasi.html
[7] Nasrul Syakur Chaniago, Manajemen Organisasi, Bandung :
citapustaka Media Perintis, 2011, hal 22-24
[8] Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung : Citapustaka
Media Perintis, 2010, hal 44
[9] Ibid, hal : 44-45
gambarnya gk ada? boleh saya minta file yang asli? tlong di balas!!!
BalasHapusknpa gambarnya gak ada ya?
BalasHapusilmu yg baik untuk di pelajari..
BalasHapusMy blog