Selasa, 12 November 2013

proposal skripsi “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUANN MENGUASAI PELAJARAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE RESITASI DI KELAS XI SMA BUDISATRYA MEDAN TP 2011/2012.



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang Masalah
            Proses belajar mengajar di lembaga pendidikan formal (sekolah) tidaklah dapat berjalan dengan sendirinya, tetapi banyak ketentuan-ketentuan dan faktor-faktor yang harus diperhatikan, yang semua itu bertujuan untuk kelancaran proses belajar mengajar itu sendiri serta untuk dapat mencapai tujuan dari proses belajar mengajar secara optimal. Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan mengajar adalah metode. Metode merupakan bagian terpenting dari proses belajar mengajar.
            Sejak manusia mengenal peradaban, metode atau siasat mengajar itu telah ada, sebagaimana halnya dengan metode yang tertua dipergunakan manusia dan hal-hal itu masih tetap dominan dalam kegiatan proses belajar mengajar yaitu metode ceramah. Dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 35 Allah berfirman :
يبني ادم اما ياءتينكم رسل منكم يقصون عليكم ايتي فمن اتقي واصلح فلا خوف عليهم ولا هم يحذنون
Artinya :
            “Hai anak-anak Adam. Jika datang kepadamu Rasul-Rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barang siapa yang bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih”.[1]
            Metode inilah yang dipergunakan Rasulullah SAW untuk mengembangkan pendidikan Islam kepada masyarakat Arab dan hingga kini metode ini masih banyak dan tetap layak untuk dipergunakan. Sejalan dengan pentingnya metode dalam kegiatan mengajar, maka masalah metode ini perlu mendapat perhatian serta rumusan-rumusan dalam penetapan dan juga penggunaannya. Banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh guru (pendidik) sebelum ia menetapkan metode pengajaran apa yang akan dipergunakan dalam proses belajar mengajar tersebut. Faktoor-faktor tersebut antara lain adalah penguasaan terhadap metode, materi yang akan disampaikan, situasi kelas, media yang dipakai dan lain sebagainya.
            Tapi yang jelas semakin banyak pengetahuan yang dimiliki guru, hal tersebut akan mempengaruhinya dalam menetapkan metode apa yang akan dipergunakannya. Jika metode yang dipergunakan guru tidak sesuai dengan keadaan yang ada maka hasil pembelajaran tidak akan berhasil secara maksimal, mengingat bahwa setiap metode pengajaran memiliki kelebihan dan kelemahannya. Jadi kunci pokok yang harus diperhatikan oleh guru sebelum menetapkan metode yang akan dipergunakan adalah faktor-faktor sebagaimana yang telah penulis kemukakan di atas.
            Pengetahuan guru terhadap suatu metode pengajaran sangat perlu karena setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan. Demikian juga dengan metode ceramah yang paling sering dipergunakan oleh guru dalam kegiatan proses belajar mengajar, dan guru tidak mungkin lari dari kenyataan bahwa metode ceramah memiliki kelemahan, yang menjadi masalah adalah bagaimana mengatasi atau meminimalisasikan kelemahan metode tersebut dalam kegiatan belajar mengajar sehingga penggunaan metode tersebut benar-benar efektif.
            Menghindari atau meminimalisir kelemahan metode tersebut, maka pondok pesantren mengembangkan potensi para santri di luar kegiatan belajar mengajar  di dalam kelas. Pengembangan potensi ini dilakukan dengan adanya aktivitas keagamaan seperti ; tadarus, halaqah, azan, dan lain-lain. Pihak pengelola pondok pesantren membuat beberapa aktivitas tersebut, karena selain menambah pengetahuan belajar para santri/i di pondok pesantren dan sebagai bekal kelak setelah mereka terjun ke masyarakat. Dengan demikian apa yang diperoleh di pondok pesantren dapat diterapkan di tengah-tengah masyarakat.
            Dalam pembahasan ini penulis ingin melakukan penelitian bagaimana upaya meningkatkan kemampuan menguasai pelajaran Agama Islam dengan metode Resitasi. Untuk itulah penulis melakukan penelitian dengan judul : “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUANN MENGUASAI PELAJARAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE RESITASI DI KELAS XI SMA BUDISATRYA MEDAN TP 2011/2012.

1.2.Perumusan Masalah.
            Setelah masalah yang dibatasi, maka masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Bagaimana supaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan pelajaran Agama Islam di kelas XI SMA BUDISATRYA Medan.
2.      Bagaimana minat siswa dalam belajar di bidang pelajaran Agama Islam.
3.      Bagaimana hasil belajar siswa kelas SMA Budisatrya Medan pada pelajaran Agama Islam melalui metode Resitasi.
4.      Apa kendala-kendala yang dihadapi dan upaya penanggulangannya.


1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
            Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui Penerapan Metode Resitasi dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMA Budisatrya Medan.
2.      Untuk mengetahui minat belajar siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam.
3.      Untuk mengetahui pengaruh Metode Resitasi terhadap penguasaan siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam di SMA Budistrya Medan.
4.      Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dan upaya penanggulangannya.
            Sehubungan dengan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini berguna sebagai berikut :
1.      Sebagai masukan kepada guru tentang bagaimana penerapan suatu metode pengajaran dalam proses belajar mengajar.
2.      Memberikan masukan kepada guru tentang bagaimana pengelolaan kelas yang baik dalam proses belajar mengajar.
3.      Bagi penulis untuk menambah wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan terutama dalam dunia pendidikan.
4.      Bagi peneliti lain kiranya hasil penelitian inii dapat bermanfaat sebagai referensi atau bahan perbandingan.

1.4. Batasan Istilah
                 Untuk memudahkan pembaca dalam memahami tulisan ini, maka perlu dilakukan batasan-batasan istilah terkait dengan pembahasan yang akan dilakukan, adapun batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut :
o   Upaya : Usaha, Ikhtiar atau daya upaya (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya).
o   Meningkatkan Menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya) ; mempertinggi, memperhebat (produksi, dan sebagainya) (1198).
o   Kemampuan : Kesanggupan, kecakapan dan kekuatan (707).
o   Mengkuasai     : Berkuasa atas (sesuatu) ; memegang kekuasaan atas (sesuatu), dapat mengatasi keadaan (604).
o   Metode  : Cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendakinya; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (740).
o   Resitasi  : Pembacaan hafalan (pengajian) di muka umum, hafalan yang diucapkan oleh murid-murid di dalam kelas (952).

1.5. Sistematika Pembahasan
            Pembahasan skripsi ini keseluruhannya berisikan lima bab dengan beberapa pasal sebagai berikut :
            Bab I merupakan pendahuluan, yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian.
            Bab II merupakan landasan teoritis yang berisikan metode-metode mengajar, pengertian metode Resitasi dalam proses belajar mengajar, pengertian motivasi dan belajar, faktor-faktor yang mempengaruhinya motivasi belajar dan hipotese.
            Bab III merupakan metode penelitian, yang berisikan lokasi penelitian, populasi dan sampel, sumber data, metode dan alat pengumpulan data, teknik pengelolahan data dan sistematika pembahasan.
            Bab IV merupakan pembahasan penelitian, yang berisikan pelaksanaan metode Resitasi pada bidang studi Agama Islam, motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama Islam, analisis penerapan metode Resitasi terhadapp kemampuan menguasai pelajaran agama Islam, serta hambatan-hambatan yang dijumpai dalam penerapan metode Resitasi pada pelajaran Agama Islam, dan upaya penanggulangannya.
            Bab V merupakan penutup dari penelitian ini yang berisikan kesimpulan dan saran-saran.










BAB II
METODE PENELITIAN

2.1. Lokasi Penelitian
            Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yang penulis lakukan pada SMA Budisatrya medan Jalan Letda Sujono No. 166 Medan. Dari tahun ke tahun perguruan ini terus berkembang dan banyak mendapat kepercayaan dari masyarakat. Dari sekian banyak sekolah  yang dikelola di Kecamatan Medan Tembung walaupun itu adalah batasan dari Kecamatan Medan Tembung dengan Kotamadya Medan adalah yang paling maju dan mengalami perkembangan pesat. Adapun sekolah yang berada dibawah naungan Yayasan Perguruan Swasta Budisatrya Medan meliputi tingkat :
1.      Sekolah Dasar (SD)
2.      Sekolah Menengah Pertama (SMP)
3.      Sekolah Menengah Umum (SMU)
4.      Sekolah Kejuruan (SMK) :
a.    SMK Administrasi Perkantoran
b.    SMK Bisnis dan Manajemen
            Untuk mengenal lebih dekat tentang guru-guru yang ada di SMA Budisatrya Medan TA. 2011-2012 adalah sebagai berikut :
TABEL I
KEADAAN GURU SMA BUDISATRYA MEDAN
NO
NAMA GURU
BIDANG STUDI
1
Drs. Rahmad
Kepala Sekolah
2
Drs. Liberty Marpaung
Guru
3
Drs. Pantis Simamora
Guru
4
Nurlely Simanugkalit
Guru
5
Dra. Rohana Nadiah
Guru
6
Dra. Khairani Nasution
Guru
7
Dra. Wan Hafsah
Guru
8
Drs. Odjak Pardamaean Butar-Butar
Guru
9
Wisman Ricson Hutapea, BA
Guru
10
Dra. Suhaibah
Guru
11
Batara Sahlan Siregar, S.Pd
Guru
12
Bungaruth Munthe, BA
Guru
13
Zahidah, M.Pd
Guru
14
Tinam Siallagam, BA
Guru
15
Dra. Mursauli, Am.Pd
Guru
16
Rotua Manurung, Am.Pd
Guru
17
Nina Dewani, S.Pd
Guru
18
Hj. Pitriaty Siregar, S.Pd
Guru
19
Gindo Tilopan, S.Pd
Guru
20
Nursaini Pohan, S.Pd
Guru
21
Nelmi Sarini, Am.Pd
Guru
22
Drs. Abdul Rahim
Guru
23
Leliana Gultom
Guru
24
T. Rosita S,Pd
Guru
25
Ratnimitia, BA
Guru
26
Drs. Fadil Alhaeri Sihombing
Guru


            Dari data tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah guru yang mengajar di SMA Budisatrya Medan adalah sebanyak 26 orang, yang terdiri dari 27 orang, yang terdiri dari  orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Pada umumnya guru-guru yang mengajar di SMA Budisatrya Medan, berlatar belakang pendidikan sarjana S-1 dan seluruhnya berstatus sebagai guru honorer/swasta ditambah 3 guru PNS.

2.      Keadaan siswa
            Siswa adalah salah satu komponen pendidikan, ia merupakan subjek sekaligus sebagai objek yang akan dihantarkan kepada tujuan pendidikan melalui upaya pengembanan potensi sesuai minat dan bakat-bakatnya masing-masing seoptimal mungkin. Di dalam suatu proses pendidikan seorang guru sangat penting sekali memperhatikan siswanya, agar dapat membawa mereka kearah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Adapun faktor utama yang harus diperhatikan dalam diri anak didik adalah faktor kegairahan dan kesediaan untuk belajar merupakan persyaratan untuk mengikuti kegiatan belajar secara aktif. Manakala guru berhasil menimbulkan kegairahan siswa untuk belajar, maka siswa akan lebih bersemangat dalam melakukan setiap aktifitas belajar, untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang telah ditetapkan. Sebaliknya, jika guru tidak berhasil menumbuhkan kegairahan dan kesediaan siswa untuk belajar mengajar yang dilaksanakan, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.
            Adapun mengenai siswa di SMA Budisatrya Medan pada Tahun pelajaran 2011-2012, dapat dilihat pada table berikut :

TABEL II
KEADAAN SISWA SMA BUDISATRYA MEDAN

NO
Kelas
L
P
J
1
X 1
17
23
40
2
X 2
16
24
40
3
X 3
24
16
40
4
X 4
25
15
40
5
X 1.IPA 1
15
32
47
6
X 1 IPA 2
14
31
45
7
X 1 IPS 1
21
24
45
8
X 11 IPA 1
11
27
38
9
X II IPA II
13
28
41
10
X II IPS 1
18
24
42
11
X II IPS II
22
21
43

196
265
461

            Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah siswi di SMA Budisatrya Medan pada Tahun pelajaran 2011-2012 adalah sebanyak  orang, yang terdiri dari  orang laki-laki dan  orang perempuan, serta etrdiri dari 11 kelas.

3.      Keadaan Sarana dan fasilitas Pendidikan
            Sarana dan fasilitas pendidikan adalah merupakan alat bantu dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar. Sarana dan fasilitas pendidikan ini sangat besar peranannya di dalam menghantarkan anak didik kepada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Menyadari hal ini adalah sewajarnya apabila di setiap sekolah , agar mengusahakan sarana dan fasilitas pendidikannya dengan lengkap dan memadai, guna mendukung kelancaran proses kkegiatan belajar mengajar.
            Adapun keadaan dan fasilitas pendidikan yang ada di SMA Budisatrya Medan, cukup untuk mendukung pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan sarana dan fasilitas pendidikan yang dimiliki di SMA Budisatya Medan, maka dapat dilihat pada tabel berikut :




TABEL III
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA SMA BUDISATRYA MEDAN
NO
SARANA DAN PRASARANA
JUMLAH
1
Ruang belajar
12
2
Ruang Kepala Sekolah
1
3
Ruang Guru
1
4
Ruang Shalat (Mushalla)
1
5
Lapangan Olah Raga
1
6
Parkir
1
7
Lapangan Upacara
1
8
Ruang Perpustakaan
1
9
Ruang ganti Olah Raga
1
10
Ruang BP
1
11
OSIS
1
12
Laboratorium Komputer
1
13
Usaha Kesehatan Sekolah
1
14
Laboratorium IPA
1
  

2. Waktu Penelitian
            Penelitian ini penulis lakukan sejak Oktober 2011 sampai dengan mulai dari observasi, wawancara, sampai dengan pengumpulan hasil angker dari responden.




2. 2. Populasi dan Sampel
            Populasi adalah : “Keseluruhan subyek penelitian”.[2] Dengan kata lain populasi adalah merupakan keseluruhan unit yang dilengkapi dengan ciri-ciri permasalahan yang teliti. Sedangkan sampel adalah : “Sebagaian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu”.[3] Didalam penelitian ini, penulis menetapkan bahwa yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Budisatrya Medan, yang berjumlah 227 orang. Untuk mewakili populasi, maka ditetapkanlah sampel dalam penelitian ini. Jadi sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai mewakili dari keseluruhan populasi. Siswa yang ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini, terdiri dari siswa kelas 1, hingga kelas VI. Sedang jumlah sampel yang ditetapkan adalah sebanyak 50 orang, yang terdiri dari :
-   Kelas V.A, sebanyak      : 26 orang
-   Kelas V.B, sebanyak       : 24 orang
Jumlah                             : 50 orang

            Penarikan dan penetapan sampel dilakukan dengan menggunakan tekhnis stratifikasi random sampling (secara acak dan bertingkat), jadi semua populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini.

2.3. Teknik Pengumpulan Data
            Untuk mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa instrument ini (alat) pengumpulan data sebagai berikut :
o   Observasi
            Penulis mengadakan peninjauan dan pengamatan secara langsung tentang proses belajar mengajar khususnya di SMA Budisatrya Medan.
o   Wawancara
            Sambil penulis mengadakan pengamanan, penulis juga melakukan wawancara, yaitu Tanya jawab kepada sekolah, guru dan juga siswa yang ada di SMA Budisatrya Medan.
o   Angket
            Penulis juga memberikan angket atau sejumlah pertanyaan tertulis kepada siswa yang menjadi sampel tentunya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
o   Studi Dokumentasi
            Untuk mendapatkan data tentang SMA Budisatrya Medan penulis menggunakan dokumentasi atau data statistik yang ada di Kantor SMA Budisatrya Medan.
o   Studi Kepustakaan
            Studi kepustakaan yang dilakukan penulis untuk mencari referensi dengan cara teoritis dari masalah yang dibahas dengan cara mengutip ungkapan-ungkapan atau temuan-temuan dari berbagai fakar pendidikan dan penelitian. Langkah selanjutnya masalah variabel (X dan Y) ini akan diukur dengan menggunakan beberapa indikator, yaitu sebagai berikut :
1.      Indikator untuk variabel Metode pengajaran dalam Metode Resitasi
2.      Indikator untuk variabel siswa dalam bidang studi agama, adalah dalam hal :
a.       Kehadiran siswa pada setiap pelajaran agama.
b.      Motivasi siswa untuk hadir mengikuti pelajaran agama.
c.       Mengikuti latihan-latihan dalam pelajaran agama.
d.      Mengulang pelajaran agma di rumah.

2.4.  Teknik Pengumpulan Data
            Sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh hal-hal yang dapat memberikan informasi tentang data yang ditentukan dan dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu :
1.      Data Primer, yaitu data pokok yang diperoleh dari kepada sekolah, para guru bidang studi Al-Qur’an Hadist serta para siswa SMA Budisatrya Medan.
2.      Data Skunder, yaitu data pelengkapp yang diperoleh dari dokumen SMA budisatrya Medan, literatur yang mendukung serta lainnya yang dapat menjelaskan informasi tentang masalah yang diteliti.
            Untuk menghimpun data tersebut dari lapangan penelitian penulis akan mempergunakan beberapa alat pengumpulan data sebagai berikut :
1.      Interview, yaitu mengadakan wawancara terhadap kepala sekolah, para guru bidang studi Al-Qur’an hadist.
2.      Observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung ke lokasi dengan data dan informasi yang diperlukan.
3.      Angket, adalah dengan menyebarkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang tersedia kepada siswa (responden) ini dilakukan untuk memperolah data yang akurat langsung dari sumber data primer.

2.5. Alat Pengumpulan Data
            Setelah penulis memperoleh data dari lapangan maka langkah selanjutnya penulis mengadakan pengklasifikasian data dan menyaring data, artinya data yang bersifat kualitatif dianalisa berdasarkan penguraian, sedangkan data kuantitatif dianalisa dengan menggunakan metode statistika dan dari hasil analisa kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
            Adapun statistik yang digunakan adalah kai kuadrat ( X2 ) dan korelasi kontigensi dengan rumus sebagai berikut :
                     ( fo – fh )2
( X2)    :
                          Fh
Keterangan : fo        = Frekwensi yang diperoleh berdasarkan data.
                     Fh        = Frekwensi yang diharapkan
                     X2        = Harga Jai Kuadrat[4]

            Dari rumus yang digunakan untuk mengukur pengaruh dan korelasi antara metode tanya jawab dengan motivasi belajar siswa adalah :

KK =            X2
              X2 + N
KK        : Kolerasi Kontigensi
X2          : Harga Kai Kuadrat yang diperoleh
N           : Banyaknya data dari sempel.[5]



[1] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Gema Risalah Pers, Bandung, 1993, hal. 226
[2] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, suatu pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 1983). Hal. 102
[3] Sudjana, MA, Metode statistika, (Bandung: Tersito,1992), hal. 161
[4] Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta,1992, hal. 241
[5] Ibid, hlm, 244.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar