LA TAHZAN
(JANGAN BERSEDIH)
Saat duka mengoyak, Luka tertoreh…….Kau dapati diri tak kuasa lewati hari-harimu tanpa tak sakit, lewati hari-harimu dengan habiskan lembar demi lembar uang untuk sembuhkan sakitmu, lewati hari-harimu yang panjang dengan hanya sisakan sedikit asa. Sementara airmata kepedihan pun senantiasa iringi langkahmu yang kian lemah dalam duka yang tak berujung, karena vonis assam (kematian) berdentang getarkan kalbu,
LAA TAHZAN…
(JANGAN BERSEDIH)
Karena sesungguhnya DIA menyayangimu, DIA ingin dalam setiap tarikan nafasmu kau rasakan desahan keagungan nama-NYA, kau basahi bibirmu dengan senantiasa menyebut ASMA-NYA, saat beribu manusia lain tengah terlelap, saat gelap mendekap. Bermohonlah, pada-NYA, apa yang menjadikan sesak dadamu terhimpit, berjuta beban kehidupan tak kuasa kau memikul sendiri.
*******
LAA TAHZAN…..
(JANGAN BERSEDIH)
Meskipun tinggal setahun, sebulan, sehari , semenit, bahkan hanya sedetik saja sisa waktumu untuk kau bisa menatap dunia ini. Karena sesungguhnya, Dia ingin menghapus kepedihanmu, lukamu, sakitmu, dan menggantikannya dengan kehidupan baru yang membuatmu lupa akan penderitaan masa lalumu. DIA ciptakan bidadari/bidadara surga yang siap menyambutmu dengan senyum, memberimu kebahagiaan yang tak pernah berakhir yaitu kebahagiaan abadi.
LAA TAHZAN….
(JANGAN BERSEDIH)
Bukankah setiap detik, setiap saat, kau dengar kematian seseorang yang samasekali tidak divonis assam? Sementara DIA masih memberimu kesempatan untuk membasuh semua kotoran yang lekat pada dirimu sepanjang usiamu, semenjak kau mulai terkotori oleh noda karena dosa? Semenjak pertamakali engkau mengenal dosa (akil baligh)?
Engkau tak sendiri, masih banyak orang-orang yang senasib denganmu, atau bahkan lebih darimu. Engkau tak sendiri, karena engkau masih punya orang-orang yang sangat menyayangimu, memperhatikanmu, mengurusmu. Istri/suami, anak-anakmu, saudara-saudaramu yang senantiasa membesarkan hatimu.
LAA TAHZAN….
(JANGAN BERSEDIH)
Kalaupun tak ada yang memperhatikanmu, mengurus serta menjagamu, masih ada DIA yang setiap saat menjagamu.DIA senantiasa mendengar sayup-sayup panggilanmu, di tengah sakitmu yang mendera, mengerang sendiri engkau di tengah malam buta. Karena DIA lebih dekat dari urat nadimu sendiri.
****
Saat duka menyapamu, saat kau dapati istri/suami, anak-anakmu, saudaramu, tengah diujinya, kaupun tak luput dari ujian itu. Kau lewatkan hari-harimu merawat, mengurus orang yang sangat berarti dalam hidupmu, beribu peluh terkucur, lelah fisik dan batinmu tak terperi, hambar segala rasa, airmata pun tak urung setiap saat bertengger di pelupuk mata mu yang bening. Kesabaranmu benar-benar teruji.
LAA…TAHZAN…
(JANGAN BERSEDIH)
Jangan berputus asa saudaraku, DIA tak akan pernah sekejappun pejamkan mata lewatkan kebaikan, dan amalanmu. Semua tercatat di sisi-NYA. DIA akan menggantikan kedukaanmu dengan sesuatu yang jauh lebih berarti dan berharga dalam kehidupanmu kelak. Kalau kau rasakan dalamnya duka karena ujian perasaan yang menguras airmata, bukankah orang yang kau urus lebih menderita karena dia lebih tak berdaya mengurus dirinya sendiri? Bukankah dia lebih menderita karena merasakan sakitnya, dan tertekan mentalnya? Lantas dia tak tahu apa yang mesti diperbuatnya selain marah dan marah karena hadapi ke tidak berdayaannya. Ayolah saudaraku. Semangatlah!!! Karena hanya dengan semangatmu, orang yang kau kasihi akan menatap sisa hidupnya dengan optimis. Engkau sangat berarti buatnya.
*****
Saat begitu tajam pisau menorehkan luka di sukmamu, duka membelenggumu. Kau kehilangan orang yang seharusnya menjadi belahan jiwamu, pergi, lepas, ke belantara kehidupan yang menjadikan dia lupa begitu saja kalau masih ada dirimu. Atau saat kau kehilangan seseorang yang selama ini memberikan inspirasi hidupmu, berbagi keceriaan denganmu lewati hari –hari bahagia bersamamu, karena DIA telah meminta kembali apa yang telah DIA titipkan padamu, membuatmu serasa sendiri. Saat kau kehilangan siapapun dalam hidupmu, kehilangan ibumu, ayahmu, anak-anakmu, pasangan hidupmu, saudaramu, apapun yang jadikan mereka pergi darimu….
LAA TAHZAN….
(JANGAN BERSEDIH)
Engkau tidak sendiri, masih banyak orang-orang yang lebih menderita darimu, kehilangan orangtua, sanak-saudara,tempat tinggal, harta benda, kasih sayang, dalam waktu bersamaan. karena bencana telah menyapu dalam sekejap apa yang mereka punya. Hanya baju yang lekat di badan, dan penderitaan yang menyisakan trauma tak berkesudahan.
LAA TAHZAN…..
(JANGAN BERSEDIH)
Karena DIA akan memlimpahimu dengan Arrahman, Arrahim-Nya, karena DIA mengetahui rahasia hatimu, apa yang kau simpan dan apa yang kau nyatakan. DIA lah tempat yang paling aman, nyaman untuk mencurahkan segala rasa, tempat terkabulnya harapan dan doa. Tidak ada yang bisa memahami hatimu selain DIA.
******
Saat duka mengoyak, luka tertoreh di bathinmu,…..saat sedikit saja kau lakukan kesalahan, ternyata tak ayal, temanmu menjauhimu, meninggalkanmu. Seumpama gunung,seumpama lautan, seolah dosamu tak terampunkan. Padahal segalanya telah kau lakukan, telah kau tebar kata maafmu, telah kau sambung tali yang telah terputus.
Dan ….. saat duka mengoyak, luka tertoreh di jiwamu…….saat segala bencana, menyatu, menyeruak, membabi buta meluluh lantakkan rasamu. Dan tak seorangpun kau dapati sebagai tempat berbagi, teman dalam duka. Teman, sahabat, tak lagi datang menyapamu, semua pergi meninggalkanmu dalam kesendirian dan hampir-hampir membuatmu hilang asa. Belum lagi, fitnah dunia yg mesti kau hadapi.
LAA TAHZAN…..
(JANGAN BERSEDIH)
Tidak ada manusaia yang sempurna karena kesempurnaa itu hanyalah milik-NYA. Tidak ada satupun manusia yang ada di dunia ini, lepas dari satu dosa, satu kesalahan. Karena pada dasarnya, manusia adalah tempat kesalahan. Dan kaupun sudah cukup arif untuk meminta maaf atas kesalahanmu. (bukankah meminta maaf itu lebih berat daripada memberi maaf?) mereka tak rasakan pergolakan jiwamu, perang batinmu, kekuatan mentalmu untuk bisa ucapkan kata-kata itu dengan sedikit ketakutan akan tertolak. Bahkan kaupun telah meminta maaf untuk sesuatu hal tanpa kau tahu dimana letak salahmu. Atau…apa yang semestinya mereka lakukan padamu tapi kau justru melakukannya labih dulu. DIA Maha Tahu, DIA maha melihat dan mendengar perkataan baikmu.
DIA lah ALLAH yang mengetahui apa yang ada di langit dan yang ada di bumi, maha mengetahui segala rahasia hati, mengetahui apa yang engkau kerjakan. DIA yang maha mengampuni segala dosa, mengabulkan segala doa, menyembuhkan, menghidupkan dan mematikan.
LAA TAHZAN
(JANGAN BERSEDIH)
Meski engkau kehilangan orang-orang yang kau kasihi, bahkan kehilangan dirimu sendiri, (karena jangankan orang lain, diri sendiripun engkau tak mampu untuk menolak, bahkan memundurkan waktu meski hanya sedetik), andai Allah memintamu kembali.
Karena Allah tidak akan mengurangi sebutir pun timbangan kebaikan apa yang telah kau kerjakan selama hidupmu. Juga,karena “setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati….”(Q. S. Al Ankabut ; 57).
******
Di dalam hidup, manusia akan selalu diberi musibah dan ujian. Besar kecilnya ujian tergantung keimanan seseorang. Semakin besar iman, semakin besar pula ujian yang akan dia terima. Di samping, ALLAH akan menaikkan derajat orang yang diberi ujian.
Q.S. Al ankabut ; 2 :
“ Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan “kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?”
Q.S. Albaqoroh ; 155-157 :
“ Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,”
“ (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata “INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-NYA lah kami kembali).”
“ Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Q.S. At-Taghabun ;11
“ Tidak ada suatu musibahpun yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.”
Q.S. Al Hadid ; 22 – 23 : “ Setiap bencana yang menimpa di bumi dan ang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (lauh mahfudz) sebelum kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.”
“ Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-NYA padamu. Dan Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.”